Kamis, 15 April 2010

ROCK !!

Kamis, 15 April 2010
0 komentar


Rock adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun 50an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun 40 dan 50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rock juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.

Bunyi khas dari musik rock sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak 70-an, synthesizer. Disamping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rock "mempunyai tiga chords, bakcbeat yang konsisten dan mencolok dan melody yang menarik".

Pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, musk rock berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun 70an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga di tahun 70an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (sub-kategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Sub kategori rock yang mencuat ditahun 80an termasuk New Wave, hardcore punk dan alternative rock. Pada tahun 90an terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal.

Sebuah kelompuk pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rock dijuluki rock band atau rock group (grup musik rock). Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi diatas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik disamping menyanyi, membentuk duo atau trio. Group lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello atau alat tiup seperti saksofon, terompet atau trombon.

Evolusi musik rock

Tahun 1950-an - awal 1960-an

* Rock and roll
* Classic rock
* Progressive rock

Tahun 1970-an

* Psychedelic rock
* Hard rock
* Punk Rock
* Heavy metal
* Hardcore punk

Tahun 1980-an

* Alternative rock
* Glam metal
* Speed metal
* Avant-garde metal

Extreme metal/Underground metal

* Thrash metal
* Death metal
* Black metal
* Grindcore
* Gothic metal
* Doom metal
* Industrial metal

Tahun 1990-an

* Grunge
* Britpop
* Indie rock

Ragam hibrid

* Rap rock
* Pop punk
* Post-grunge
* Nu metal

Tahun 2000-an

* Emo

read more

Kerusuhan makam Mbah Priok

0 komentar

Begitu banyak peristiwa luar biasa yang terjadi hampir setiap hari. Belum selesai masalah yang satu, sudah datang masalah lain. Hari Selasa pagi, 13 April terjadi Kerusuhan Koja, tetaptnya di depan makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, yang berlangsung sampai Rabu dinihari, masih terjadi pembakaran mobil satpol PP.

Kerusuhan itu dimulai jam 7.00 pagi yang disiarkan langsung oleh TVOne dan Metro TV sebagai acara khusus, Breaking News. Padahal dua hari yang lalu, Senin, 11 April, ada siaran breaking News mengenai ditangkapnya Susno Duadji, mantan Bareskrim Mabes Polri di Bandara Soekarn-Hatta, sedangkan Selasa kemarin ada siaran langsung mengenai kedatangan markus kelas kakap, Sjahril Djohan, dari Australia melalui Singapura.

Sungguh Negara yang berpendudduk terbesar ke-lima di dunia ini mempunyai masalah yang begitu banyak dan kompleks. Kita tidak tahu, apakah kejadian-kejadian ini benar-benar terjadi secara alamiah atau direkayasa? Masalahnya, sebagian orang berpendapat bhawa peristiwa-peristiwa ini hanyalah usaha Pemerintah untuk mengalihkan perhatian rakyat dari kasus Bank Century, yang merugikan keuangan Negara senilai Rp.6,7 triliuan itu.

Soalnya, dalam pengakuan Susno Duadji, sebenarnya masalah aliran dana Bank Century ini sudah terjadi saat Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, yang akhirnya dimenangkan oleh SBY dan Boediono itu. Dan bila kasus itu diungkap saat itu, maka akan terjadi kehebohan luar biasa, yang dapat mengacaukan bahkan menggagalkan Pemilu Presiden-Wapresiden. Sampai saat ini pun kasus Bank Century belum ada kemajuan samasekali, padahal keputusan siding paripurna DPR menyatakan bahwa kucuran dana Rp.6,7 triliun itu ada masalah, dan meminta agar Wapres Boediona dan Menkeu Sri Mulyani mengundurkan diri.

Permasalah Makam Mbah Priok

Makam Hasan M Hadad atau Mbah Priok, seoarng ulama besar yang menyebarkan islam di daerah Jakarta Utara, yang saat ini, makamnya dianggap keramat (bagi yang percaya), sehingga banyak orrang yang berziarah dan mengadakan pengajian dan doa secara rutin di lokasi tersebut.

Bentrokan ini dipicu oleh rencana eksekusi yang dilakuan oleh petugas satpol PP Jakarta Utara yang dibantu oleh polisi, terhadap tanah makam Mbah Priok, karena PT Pelindo telah memenangkan sengketa tanah pemakaman tersebut di Pengadilan.

Bentrokan Berdarah


Sambil mengetik artikel tentang Susno Duadji, penulis menyaksikan terjadinya “pertarungan” antara para petugas Satpol PP Pemda Jakarta Utara dengan warga masyarakat, yang terdiri dari sebagian besar anak remaja. Di pagi hari, masyarakat belum begitu banyak, dan tampaknya petugas Satpol PP akan dengan mudah dan cepat melakukan eksekusi tanah makam tersebut. Sebagian besar warga terdesak masuk ke dalam kompleks pemakaman.

Warga yang sebagian besar terdiri dari pemuda bahkan pelajar ini, tampaknya sudah menyiapkan berbagai macam senjata tajam termasuk bom Molotove, melempari para petugas Satpol PP yang dilindungi dengan alat pelindung. Masayarakat melempari mereka dengan kayu dan batu, sehingga Satpol PP mulai terpancing, dan balik menyerang. Terjadilah saling serang yang menyebaknan banyak yang luka-luka dari kedua belah pihak. Bentrokan fisik sempat berhenti saat shalat Zuhur dan makan siang. Rupanya kedua-belah pihak kelelahan dan kehausan, dan mudah-mudahan juga tidak lupa shalat Zuhur.


Makin Berdarah dan Makin Anarkis


Semakin lama warga yang datang semakin banyak, tidak hanya dari daerah Koja, tapi dari seluruh wilayah Jakarta bahkan mungkin dari luar Jakarta. Dilaporkan oleh wartawan MetroTV, bahwa yang datang termasuk dari Front Pembela Islam (FPI), yang dikenal suka melakukan kekerasan itu.

Dengan semakin banyaknya warga masyarakat, dan mungkin mereka dimanipulasi dengan teriakan-teriakan “Allahu Akbar” dan salawat Badar, maka pertarungan itu semakin hebat dan brutal. Tidak kurang dari Wakil Gubernur DKI, Parjitano, ikut meminta agar keberutalan itu dapat dihentikan. Dari Komaas Ham juga mencoba untuk memenangkan kedua-belah pihak.

Karena warga semakin lama semakin banyak, sedangkan petugas Satpol PP tidak bertambah, akhirnya petugas tersebut terdesak. Beberapa orang diantaranya, tampak jatuh terjerembab, dan langsung dipukuli dan diinjak-injak oleh anak-anak muda dengan sadis, yang beberapa di antaranya memakai kopiah putih (kpiah haji).

Hal ini sungguh menyedihkan, karena akan menambah buruk citra Islam, yang sudah rusak karena kasus-kasus teroris. Begitulah bila syaitan sudah bermain, tidak ada lagi akal sehat. Tidak ada lagi peri-kemanusiaan. Tidak ada lagi kelembutan Islam, padahal Islam adalah agama yang rachmatan lil alamin.

Dapat dipastikan bahwa pemandangan seperti, akan disiarkan oleh banyak TV di seluruh dunia, terutama yang dikuasai oleh media Yahudi untuk menjelek-jelekkan Islam. Yang lebih memalukan lagi adalah mereka melakukan penjarahan, disamping melalkukan pembakaran kendaraan baik mobil polisi maupun Satpol PP.

Provokator

Menurut Polda Metro Jaya, terjadinya kerusuhan Koja yang memakan seoarang korban tewas, dan lebih dari 140 orang luka-luka, karena ada provokator. Hal ini tidak aneh, karena di tengah kehidupan yang semakin sulit ini, warga masyarakat sangat mudah diprovokasi. Apalagi bila dikaitkan dengan faktor fanatisme Agama, dimana yang diisukan akan digusur adalah makam Mbah Priok, padahal tidak. Hanya sebagian lahan yang akan digunakan untuk pembuatan jalan tol, demi kelancaran keluar-masuknya truk-truk kontainer peti kemas.


Jumlah Korban dan Kerugian

Berdasarkan laporan TVOne yang menyiarkan langsung sampai jam 01.00 dinihari, ada 134 korban pada kedua belah pihak, dua di antaranya dalam keadan kritis, yang harus dirawat di RSCM, sedangkan yang lainnya dirawat di RS terdekat, RS Koja, yang merawat 130 korban. RS ini menggratiskan biaya perawatan terhadap seluruh korban. Sebagian korban juga dirawat di RS Tarakan. Semua biaya ditanggung Pemerintah. Menurut TVOne melalui teks berjalan jam 23.30 Selasa malam, ditemukan seorang petugas Satpol PP yang diketemukan tewas, yang bernama W.Supono

Disamping korban manusia, kerugian materi adalah dibakarnya 46 mobil polisi dan mobil Satpol PP, yang diperkirakan ratusan juta rupiah. Bila dihitung kerugian karena terhambatnya kegiatan ekspor impor di pelabuhan Peti Kemas itu, maka kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah.

Dapat Perhatian dari Presiden SBY

Kerusuhan Koja mendapat perhatian cukup besar dari Presiden SBY dan menginstruksikan Polri agar kejadain tersebut tidak terulang lagi. SBY juga menyatakan bahwa peristiwa berdarah di Koja itu seharusnya dapat dicegah. SBY juga meminta agar Gubernur DKI dapat mencari jalan keluar masalah Koja tersebut. Presiden juga menyatakan belasungkawa atas meninggalnya seorang Satgas PP.

Berdasarakan laporan dari TVOne., Menteri Dalam negeri, Menteri Politik Hukum dan Keamanan dan Kapolri berkunjung ke RSUD Koja sekitar jam 23,30 untuk mengunjungi para korban yang dirawat disana.

Sampai Tengah Malam


Laporan TVOne secara langsung menyatakan bahwa aksi anarkis masih terjadi. Enam buah mobil Satpol PP yang diparkir di RS Koja, dipaksa ditarik keluar, dan dibakar di jalan raya. Tampak api yang sedang menyala hebat, padahal Polda Metro Jaya telah menyiapkan 400 personil Polri, namun tidak tampak di layer TV.

Sampai jam 02.00 Rabu diniharai di daerah tempat terjadinya kerusuhan Koja, masih mencekam. Kedatangan Kapolri dan Menteri jam 23.30, bukan menenangkan masa, malah memicu kembali aksi anarkis. Terpaksa pagar RS Koja ditutup untuk mencegah serbuan masa

Cermin Ketidak-Puasan Terhadap Pemerintah

Terjadinya insiden Tanjung Priok berdarah yang banyak memakan korban ini, menurut Penulis, bukan sekedar masalah makam, tetapi merupakan cerminan rasa kekecewaan masyarakat terhadap Pemerintah. Lihat saja, bagaimana semena-menanya Pemerintah daerah melakukan penggusuran terhadap rakyat kecil. Sebelumnya juga ada penggusuran di Kota Tangerang dan beberapa kota lainnya.

Kekecewaan masyarakat terhadap Pemerintah juga dipicu oleh banyaknya ketimpangan-ketimpangan sosial di negeri ini. Di satu pihak banyak rakyat yang miskin dan kelaparan, tanpa pekerjaan, sementara di pihak lain rakyat menyaksikan betapa para koruptor yang bergelimang uang sampai puluhan bahkan ratusan miliar rupiah di layar televisi, Sebut saja kasus Gayus, Bahasyim dan Sjahriil Djohan yang mendominasi pemberitaan media masa akhir-akhir ini.

Kekecewaan masayarakt ini semakin memuncak bila melihat ketidak-berpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil, anatra lain kenaikan harga pupuk, kenaiakan tariff dasar listrik (TDL), dan lain sebagainya secara sepihak, tanpa mempertimbangkan kesulitan rakyat.

Ada satu factor lagi yang mungkin tidak terpikirkan oleh Pemerintah, yaitu adanya efek psikologis “Peristiwa Tanjung Priok” beberapa tahun yang lalu di zaman Pemerintahan Soeharto yang banyak menewaskan orang-orang Islam yang ditembaki oleh Abai waktu itu. Wallahu alam. Hanya Allah yang tahu.

Pikiran ini terlintas begitu saja saat mengetik artikel ini yang baru selesai Rabu dinihari jam 01.00. Sampai jam tersebut Siaran langsung TVOne, menunjukkan bahwa masih terjadi pembakaran mobil-mobil Pemerintah (Satpol PP) yang berplat merah yang ditarik secara paksa yang diparkir di RS Koja, Jakarta Utara.

Kita berharap agar masalah-masalah seperti ini tidak terulang lagi, dan Pemrintah Daerah di manapun, dapat bertindak lebih arif sesuai dengan himbauan Persiden SBY melalui siaran TV. Semoga

read more

Minggu, 06 Desember 2009

CARA MENGATUR TEMPLATE, HIT COUNTER, DAN MARQUE

Minggu, 06 Desember 2009
0 komentar
Cara mengganti Template:

1. Carilah Template yang anda inginkan di google.
2. Setelah itu, klik template yang anda inginkan.
3. Kemudian akan keluar code-code.
4. Copy semua code-code itu, kemudian buka blog anda.
5. Setelah masuk, klik pada tata letak kemudian edit HTML.
6. Lalu hapus semua code yang ada di edit HTML.
7. Setelah terhapus, masukkan code yang tadi anda copy.
8. kemudian klik save template

Cara Menambah Hit Counter:

Ada 2 cara untuk menambah Hit Counter:
-Melalui Web
-Melalui Blog

Melalui WEb
1. Cari Hit counter yang anda inginkan di web.
2. setelah itu isi ketentuan yang berlaku dan alamat blog anda.
3. Lalu buka blog anda dan sudah ada hit counter yang anda inginkan.

Melalui Blog
1. Buka blog anda kemudian klik tata letak, Lalu tambah Gadget.
2. Setelah itu cari Hit counter dengan menuliskan Hit counter pada kolom SEARCH di pojok kanan Atas
3. Setelah itu cari hit counter yang sesuai kemudian save.


Cara menambah tulisan berjalan/Marque:

1. Pertama buka blog anda, kemudian klik ediat tata letak lalu edit HTML
2. Kemudian Copy Codenya lalu klik Save change template.

read more

Minggu, 25 Oktober 2009

Minggu, 25 Oktober 2009
0 komentar
Raih Point Penuh di Kalimantan

Arema berhasil meraih poin penuh di laga away melawan bontang Fc 1-2 dan Persisam Samarinda 0-1. Pelatih arema mengaku puas atas hasil yang diraih oleh anak asuhnya itu.


“Saya puas dengan kemenangan ini. Dari segi permainan Persisam lebih menguasai pertandingan, tetapi peluang mereka gagal menjadi gol dan akhirnya kemenangan milik Arema,”

“Pemain-pemain Arema cerdik dalam memanfaatkan kelemahan lawan. Arema bisa menang karena pemain Persisam terlalu ambisius dan ingin secepat mungkin mencetak gol ke gawang Arema,”

“Serangan Persisam banyak meninggalkan ruang kosong di pertahanan mereka yang dimanfaatkan Arema melalui umpan bola-bola daerah,”

“Organisasi permainan Arema juga semakin solid. Pemain mampu bermain konsisten selama 2×45 menit dan bermain kolektif menjaga kerjasama antar lini,”

“Kami bangga bisa meraih hasil sempurna dari tour Kalimantan. Kami menang lawan Bontang FC (2-1) dan Persisam (1-0). Ini hasil yang sempurna,”

read more

Minggu, 11 Oktober 2009

Minggu, 11 Oktober 2009
0 komentar
Markus Kandidat terbaik Asia

Nama Arema Malang dan sepak bola Indonesia semakin dikenal sepak bola Asia (AFC) dengan munculnya nama Markus Horison dalam 15 Kandidat Pemain Terbaik Asia 2009 yang dilansir Yahoosport (8/10).

Markus Horison yang telah mengganti namanya menjadi Markus Haris Maulana itu menjadi satu-satunya pemain asal Indonesia yang masuk Kandidat Pemain Terbaik Asia 2009.

Jepang menjadi negara terbanyak yang menyumbangkan pemain, yakni Kengo Nakamura (Kawasaki Frontale), Yasuhito Endo (Gamba Osaka) dan bek Nagoya Grampus, Yoshida Maya.

Pemilihan Pemain Terbaik Asia 2009 akan digelar akhir Nopember di markas besar AFC di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pemilihan ini didasarkan catatan nominasi Most Valuable Player (MVP) di semua turnamen yang digelar AFC dan FIFA.

Tahun lalu, penghargaan Pemain Terbaik Asia diraih Server Djeparov (Uzbekistan).

15 Kandidat Terbaik Asia

1. Alexander Geynrikh (Uzbekistan) Pakhtakor
2. Ali Ashfaq (Maladewa) VB
3. Baba Malick (Qatar) Umm Salal
4. Firas Al Khatib (Syria) Al Arabi/Al Qadsiya
5. Hadi Aghily (Iran) Sepahan
6. Hong Yong Jo (Korea Utara) Rostov Rusia
7. Kengo Nakamura (Jepang) Kawasaki Frontale
8. Li Weifeng (China) Suwon Bluewings
9. Markus Horison Ririhina (Indonesia) Arema
10. Maya Yoshida (Jepang) Nagoya Grampus
11. Mohammed Noor (Saudi Arabia) Al Ittihad
12. Nassir Al Shamrani (Saudi Arabia) Al Shabab
13. Ri Myong Guk (Korea Utara) Pyongyang Athletics Club
14. Sayed Mohamed Adnan (Bahrain) Al Khor
15. Yasuhito Endo (Jepang) Gamba Osaka


read more
2 komentar

Sejarah Arema

Nama Arema adalah legenda Malang. Adalah Kidung Harsawijaya yang pertama kali mencatat nama tersebut, yaitu kisah tentang Patih Kebo Arema di kala Singosari diperintah Raja Kertanegara. Prestasi Kebo Arema gilang gemilang. Ia mematahkan pemberontakan Kelana Bhayangkara seperti ditulis dalam Kidung Panji Wijayakrama hingga seluruh pemberontak hancur seperti daun dimakan ulat. Demikian pula pemberontakan Cayaraja seperti ditulis kitab Negarakretagama.

Kebo Arema pula yang menjadi penyangga politik ekspansif Kertanegara. Bersama Mahisa Anengah, Kebo Arema menaklukkan Kerajaan Pamalayu yang berpusat di Jambi. Kemudian bisa menguasai Selat Malaka. Sejarah heroik Kebo Arema memang tenggelam. Buku-buku sejarah hanya mencatat Kertanegara sebagai raja terbesar Singosari, yang pusat pemerintahannya dekat Kota Malang.

Sampai akhirnya pada dekade 1980-an muncul kembali nama Arema. Tidak tahu persis, apakah nama itu menapak tilas dari kebesaran Kebo Arema. Yang pasti, Arema merupakan penunjuk sebuah komunitas asal Malang. Arema adalah akronim dari Arek Malang.

Arema kemudian menjelma mejadi semacam “subkultur” dengan identitas, simbol dan karakter bagi masyarakat Malang. Diyakini, Arek Malang membangun reputasi dan eksistensinya di antaranya melalui musik rock dan olahraga. Selain tinju, sepakbola adalah olahraga yang menjadi jalan bagi arek malang menunjukkan reputasinya. Sehingga kelahiran tim sepakbola Arema adalah sebuah keniscayaan.

Kesebelasan Arema (Arema Football Club/Persatuan Sepakbola Arema nama resminya) lahir pada tanggal 11 Agustus 1987, dengan semangat mengembangkan persepakbolaan di Malang. Pada masa itu, tim asal Malang lainnya Persema bagai sebuah magnet bagi arek Malang. Stadion Gajayana –home base klub pemerintah itu– selalu disesaki penonton. Di mana Arema waktu itu ? Yang pasti, ia belum mengejawantah sebagai sebuah komunitas sepakbola. Ia masih jadi sebuah “utopia”.

Adalah Acub Zaenal yang kali pertama punya andil menelurkan pemikiran membentuk klub galatama. Jasa “Sang Jenderal” tidak terlepas dari peran Ovan Tobing, humas Persema saat itu. “Saya masih ingat, waktu itu Pak Acub Zaenal saya undang ke Stadion Gajayana ketika Persema lawan Perseden, Denpasar,” ujar Ovan. Melihat penonon membludak, Acub yang kala itu menjadi Administratur Galatama lantas mencetuskan keinginan mendirikan klub galatama. “You bikin saja (klub) Galatama di Malang,” kata Ovan menirukan ucapan Acub.

Beberapa hari setelah itu, Ir Lucky Acub Zaenal –putra Mayjen TNI (purn.) Acub Zaenal– mendatangi Ovan di rumahnya, Jl. Gajahmada 15. Ia diantar Dice Dirgantara yang sebelumnya sudah kenal dengan dirinya. “Waktu itu Lucky masih suka tinju dan otomotif,” katanya. Dari pembicaraan itu, Ovan menegaskan kalau dirinya tidak punya dana untuk membentuk klub galatama. “Saya hanya punya pemain,” ujarnya. Maka dipertemukanlah Lucky dengan Dirk “Derek” Sutrisno (Alm), pendiri klub Armada ‘86.

Harus diakui, awal berdirinya Arematidak lepas dari peran besar Derek dengan Armada 86-nya. Nama Arema awalnya adalah Aremada-gabungan dari Armada dan Arema. Namun nama itu tidak bisa langgeng. Beberapa bulan kemudian diganti menjadi Arema`86. Sayang, upaya Derek untuk mempertahankan klub Galatama Arema`86 banyak mengalami hambatan, bahkan tim yang diharapkan mampu berkiprah di kancah Galatama VIII itu mulai terseok-seok karena dihimpit kesulitan dana.

Dari sinilah, Acub Zaenal dan Lucky lantas mengambil alih dan berusaha menyelamatkan Arema`86 supaya tetap survive. Setelah diambil alih, nama Arema`86 akhirnya diubah menjadi Arema dan ditetapkan pula berdirinya Arema Galatama pada 11 Agustus 1987 sesuai dengan akte notaris Pramu Haryono SH–almarhum–No 58. “Penetapan tanggal 11 Agustus 1987 itu, seperti air mengalir begitu saja, tidak berdasar penetapan (pilihan) secara khusus,” ujar Ovan mengisahkan.

Hanya saja, kata Ovan, dari pendirian bulan Agustus itulah kemudian simbol Singo (Singa) muncul. “Agustus itu kan Leo atau Singo (sesuai dengan horoscop),”imbuh Ovan. Dari sinilah kemudian, Lucky dan, Ovan mulai mengotak-atik segala persiapan untuk ewujudkan obsesi berdirinya klub Galatama kebanggaan Malang. Segala tetek-bengek mulai pemain, tempat penampungan (mess pemain), lapangan sampai kostum mulai diplaning.

Bahkan, gerilya mencari pemain yang dilakukan Ovan satu bulan sebelum Arema resmi didirikan.Pemain-pemain seperti Maryanto (Persema), Jonathan (Satria Malang), Kusnadi Kamaludin (Armada), Mahdi Haris (Arseto), Jamrawi dan Yohanes Geohera (Mitra), sampai kiper Dony Latuperisa yang kala itu tengah menjalani skorsing PSSI karena kasus suap, direkrut. Pelatih sekualitas Sinyo Aliandoe, juga bergabung.

Hanya saja, masih ada kendala yakni menyangkut mess pemain. Beruntung, Lanud Abd Saleh mau membantu dan menyediakan barak prajurit Pas Khas untuk tempat penampungan pemain. Selain barak, lapangan Pagas Abd Saleh, juga dijadikan tempat berlatih. Praktis Maryanto dkk ditampung di barak. “TNI AU memberikan andil yang besar pada Arema,” papar Ovan.

Sempat ada kendala, yakni masalah dana –masalah utama yang kelak terus membelit Arema. “Kalau memang tidak ada alternatif lain, ya papimu Luk yang harus mendanai,” jelas Ovan saat mengantarnya ke Bandara Juanda. Sepulang dari Jakarta, Acub Zaenal sepakat menjadi penyandang dana.

Prestasi klub Arema bisa dibilang seperti pasang surut, walaupun tak pernah menghuni papan bawah klasemen, hampir setiap musim kompetisi Galatama Arema F.C. tak pernah konstan di jajaran papan atas klasemen, namun demikian pada tahun 1992 Arema berhasil menjadi juara Galatama. Dengan modal pemain-pemain handal seperti Aji Santoso, Micky Tata, Singgih Pitono, Jamrawi dan eks pelatih PSSI M.Basri, Arema mampu mewujudkan mimpi masyarakat kota Malang menjadi juara kompetisi elit di Indonesia.

Sejak mengikuti Liga Indonesia, Arema F.C. tercatat pernah 3 kali masuk putaran kedua atau 8 besar. Yang pertama pada musim kompetisi Liga Indonesia ke II tahun 1995 , pada musim kompetisi Liga Indonesia ke VI tahun 2000 dan musim Liga Indonesia ke VII tahun 2001, Arema kembali mengulangi suksesnya masuk putaran 8 besar yang berlangsung di Jakarta.

Walaupun berprestasi lumayan, tapi Arema tidak pernah lepas dari masalah dana. Hampir setiap musim kompetisi masalah dana ini selalu menghantui. Sehingga tak heran hampir setiap musim manajemen klub selalu berganti. Pada tahun 2003, Arema mengalami kesulitan keuangan parah yang berpengaruh pada prestasi tim. Hal tersebut yang kemudian membuat Arema FC diakuisisi kepemilikannya oleh PT Bentoel Internasional Tbk pada pertengahan musim kompetisi 2003.

Meski demikian, keberadaan Arema tetap tidak terselamatkan sehingga harus degradasi ke Divisi I. Tak lama kemudian, dengan materi dan dana dari pemilik baru, Arema berhasil menjadi juara Divisi I Liga Indonesia 2004 dan kembali berlaga di Divisi Utama pada musim kompetisi 2005.


read more